Menurut catatan sejarah yang pernah kita ketahui,     bahwa kehidupan di Eropa yang sejak dahulu menjadi pusat agama     Kristen/Yahudi/Israel pada masa sebelum perang Salib, kehidupannya     sangat rendah dan buruk, baik itu segi kemasyarakatan, keagamaan,     pemerintahan, dll. Bila mereka benar bahwa agama mereka membawa     kemajuan dan kebenaran, tentunya kemajuan itu sudah mereka alami     sejak turunnya agama Kristen/Yahudi/Israel tersebut, tetapi     kenyataannya setelah mencapai 10 abad, kehidupan bukannya semakin     membaik malah semakin memburuk yang kemudian dikenal dalam sejarah     dengan sebutan masa kegelapan, karena adanya ajaran untuk     mengabaikan sama sekali kehidupan dunia bahkan melupakannya sama     sekali, tetapi Kristen/Yahudi/Israel dengan sangat cepat mengalami     kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan kehidupannya segera setelah     perang Salib, setelah adanya interaksi dengan dunia Islam. Bilapun     ada sisa�sisa kemajuan yang ada, itupun sebenarnya sisa�sisa     peninggalan kebudayaan berhala yang pernah ada di wilayah mereka,     seperti kebudayaan Romawi, kebudayaan Yunani, Persia, dll.
                Bila diperhatikan ada kenyataan bahwa banyak sekali     ilmuwan�ilmuwan kalangan penyebar fitnah yang dibantai karena     pernyataan para ilmuwan tersebut bertentangan dengan ajaran mereka,     yang dibunuh jumlahnya mencapai mendekati seratus ribu orang bila     tidak lebih, sedangkan yang dengan hukuman lainnya mencapai setengah     juta orang lebih. Padahal penduduk dunia bila tidak salah pada waktu     itu baru 700 juta jiwa dan hanya sebagian kecil dari jumlah itu yang     tinggal di daratan Eropa, dan itu belum termasuk korban Inkuisisi     yang dijalankan oleh Paus Inocentius dan ratu Issabella terhadap     penduduk Andalusia, Spanyol, yang korbannya mencapai 1.000.000 jiwa     (muslim yang tewas setelah dipaksa setidaknya murtad dari Islam atau     bahkan masuk Kristen/Yahudi/Israel) yang tewas dengan mengenaskan.     Dapat dibayangkan sesungguhnya betapa banyak ilmuwan yang     dibinasakan pada waktu itu jika dibandingkan dengan jumlah penduduk     Eropa pada masa itu. Padahal sebenarnya pada saat itu Islam sedang     mengalami masa kemunduran yang cukup parah, coba fikirkan, dalam     keadaan yang paling buruk, masih mampu memberi cahaya kemajuan yang     sangat kuat kepada dunia lain yang sama sekali belum mengenal Islam.
                    Para ilmuwan mereka (Kristen/Yahudi/Israel) dikebiri dan     dijegal dalam kegiatan mereka mencari kebenaran, seperti antara lain     tuduhan bid'ah bahkan sampai pemaksaan ilmuwan tersebut untuk minum     racun atau dihukum bakar bila masih mempertahankan            kebenaran ilmu pengetahuan yang mereka bawa. Kemajuan ilmu     pengetahuan di dunia mereka mulai marak setelah perang Salib yang     selama 195 tahun yang mana mereka banyak menyerap ilmu pengetahuan     dan kebudayaan Islam untuk diterapkan dalam kehidupan mereka, bahkan     kalau tidak salah yang termasuk pertama kali menyerap ajaran Islam     adalah para pendeta mereka yang kalau tidak salah,  bidang yang     diminati pertama kali adalah bidang ilmu hukum yang kemudian minat     tersebut berkembang kesegala segi ilmu pengetahuan yang ada ketika     itu, alasan apa yang benar�benar kuat yang dapat menyebabkan     terjadinya revolusi besar�besaran dalam kehidupan bangsa Eropa yang     dikenal dengan nama Renaissance atau Aufkl�rung atau    Zaman Pencerahan atau Zaman Kebangkitan yang     dinyatakan mulai berjalan sejak tahun 1350 m, sedangkan perang Salib     terjadi tahun 1096 � 1291 M, suatu jangka waktu yang terlalu     berdekatan dan  merupakan peristiwa�peristiwa sangat besar di Eropa     pada masa tersebut dan terlalu kuat untuk diabaikan hubungan antara     keduanya dan tak ada hal�hal lain yang cukup kuat yang dapat     menyebabkan terjadinya Renaissance atau Aufkl�rung     atau Zaman Pencerahan atau Zaman Kebangkitan selain     dengan masukknya pengaruh Islam ke dalam kehidupan Kristen/Yahudi/Israel.     Kenyataan ini membuat Gereja terdesak, tidak mampu menjawab     pertanyaan umat mereka, sehingga sekitar abad ke 16 dikeluarkan     dekrit bahwa hanya Paus yang boleh menafsirkan kitab Injil dan     pernyataan yang biasa disebut dengan "Capita de Reformatione" yang     berisi penentangan kemajuan dan perkembangan dunia modern (ilmu     pengetahuan dan kehidupan dunia) yang merupakan hasil Konsili (rapat     akbar) pendeta Kristen/Yahudi/Israel seluruh dunia) tahun 1545 �     1563 M di Trente � Italia, kemudian sekitar abad ke 18 terjadi     aliran besar�besaran pemisahan antara kehidupan akhirat dan     kehidupan dunia yang biasa disebut dengan Sekularisasi akibat     kegagalan Injil dalam mempertahankan eksistensinya dari ilmu     pengetahuan yang kemudian disebarkan keseluruh dunia dan ditanamkan     secara paksa kepada daerah�daerah yang mereka jajah dan daerah�daerah     yang bisa mereka pengaruhi, bukankah ini merupakan bukti bahwa     mereka sebenarnya adalah kemunduran dan tidak sesuai dengan ilmu     pengetahuan dan jaman. Bahkan, bekas�bekas bahwa Kristen/Yahudi/Israel     menentang perkembangan dan kemajuan jaman masih terasa kuat pada     buku pedoman penghayatan dan kehidupan Kristen/Yahudi/Israel yang     sering disebut dengan 'Katekismus' yang diterbitkan sekitar awal     tahun 1990�an, juga adanya larangan bagi kalangan Yahudi/Israel di     masa kini untuk menikmati keduniaan seperti TV dan Radio (yang dalam     Kristen sering disebut dengan Selibat).