Ada banyak distorsi dan rekayasa yang telah        dilakukan oleh para pengarang injil2 kanonik (Matius, Markus, Lukas, dan        Yohanes) khususnya yang berkaitan dengan gagasan2 pemenuhan nubuat akan        datangnya sang Juru Selamat. Namun demikian, saya hanya akan menyuguhkan        beberapa contoh kasus saja agar tidak terlalu membosankan untuk dibaca.         
Para pengarang injil2 kanonik mengambil ayat2 tertentu dari                             Septuaginta              Perjanjian Lama        berbahasa Yunani sebagai               nubuat,        kemudian mereka mengada2kan kisah2 tertentu dalam kehidupan Yesus (Isa Al-Masih),        semoga kesejahteraan senantiasa terlimpah atasnya, yang seolah2 kisah2        tersebut merupakan               pemenuhan nubuat        datangnya sang Juru Selamat,               Yesus Kristus.       
Mungkin sekali gagasan2 tersebut dilatarbelakangi oleh ramalan akan        datangnya seorang               Nabi yang seperti Musa,        semoga kesejahteraan senantiasa terlimpah atasnya, sebagaimana disebutkan        dalam        Kitab Ulangan        berikut ini:  
18:18 seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka        dari antara        saudara mereka, seperti engkau ini;        Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada        mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.  
18:19 Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan        nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.  
18:20 Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku        perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang        berkata demi nama allah lain, nabi itu harus               dibunuh.              (al. Douay Rheims Bible & New Century        Version).        
Untuk memenuhi ramalan tersebut yang diklaim menunjuk pada Yesus, para        pengarang injil2 kanonik tampaknya berupaya keras menciptakan persamaan        antara kehidupan Yesus dengan Musa antara lain dengan mengada2kan kisah2        tertentu dalam kehidupan Yesus dan menghubung2kannya dengan nubuat        tertentu dalam Perjanjian Lama sehingga seolah2 nubuat tersebut terpenuhi        dalam kehidupan Yesus.   
Namun demikian, jika kita mencermati kisah2 kehidupan Yesus yang diklaim        sebagai pemenuhan nubuat tersebut, kemudian kita membandingkannya atau        mencocokkannya dengan nubuat yang dikutip dari Perjanjian Lama, maka akan        terlihat jelas betapa nubuat2 yang dikutip tersebut telah didistorsi        sedemikian rupa sehingga bagi pembaca yang awam akan tampak bahwa kisah2        dalam kehidupan Yesus tertentu benar2 merupakan pemenuhan nubuat dari        Perjanjian Lama. 
       KEBOHONGAN INJIL2 KANONIK 1: Yohanes Sang        Pembaptis.        
Para pengarang injil2 kanonik memperkenalkan tokoh Yohanes (Yahya) sang        Pembaptis, semoga kesejahteraan senantiasa terlimpah atasnya, yang ingin        digambarkan mereka sebagai pemenuhan nubuat akan datangnya seorang Juru        Selamat lainnya. Dalam kasus ini, bukanlah Yohanes sang Pembaptis yang        menjadi Juru Selamat, tetapi bahwa Yohanes sang Pembaptis merupakan        pemenuhan nubuat datangnya seorang tokoh yang konon mendahului kedatangan        sang Juru Selamat, Yesus Kristus. Berikut ini petikan injil2 kanonik:  
       MATIUS:       
3:1. Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan        memberitakan:  
3:2 "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"  
3:3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata:              "Ada suara orang yang berseru-seru di padang        gurun:        Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."   
3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia        yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak        layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan        dengan api.    
       MARKUS:         
1:2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh        utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;  
1:3        ada suara orang yang berseru-seru di padang        gurun:        Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya",  1:4        demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah        dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."   
       LUKAS:       
3:3 Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah        dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu,  
3:4 seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya:               Ada suara yang berseru-seru di padang gurun:              Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.   
3:16 Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis        kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan        membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan        Roh Kudus dan dengan api.
       YOHANES:       
1:22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus        memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang        dirimu sendiri?"    
1:23 Jawabnya:        "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun:        Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."  
1:27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali        kasut-Nyapun aku tidak layak."   
Kutipan injil2 kanonik di atas sebenarnya merujuk pada satu keterangan        dari Perjanjian Lama yang benar2 eksis, tetapi mereka mengutipnya dari        versi        Septuaginta        Perjanjian Lama berbahasa Yunani. Dalam uraian berikut, terjemahan teks        berbahasa Ibrani mengenai ayat2        Kitab Yesaya        tersebut dikutip di bawah ini:  
40:3        Ada suara yang berseru-seru:        "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang        belantara jalan raya bagi Allah kita!   
40:4 Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan;        tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang        berlekuk-lekuk menjadi dataran;  
40:5 maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan        melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya."  
40:6 Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus        kuserukan?" "Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua        semaraknya seperti bunga di padang.  
40:7 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN        menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput.        
40:8 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita        tetap untuk selama-lamanya."   
Terjemahan injil2 kanonik yang diambil dari Septuaginta Perjanjian Lama        berbahasa Yunani tampaknya sangat cocok dengan Yohanes sang Pembaptis.        Tentu saja, karena para pengarang injil2 kanonik tersebut menarasikan        seolah2 nabi Allah ini muncul dan mewartakan pesannya di wilayah belantara        di sekitar Sungai Yordan, dan dibuat sedemikian rupa sehingga seolah2        pesan Yohanes selaras dengan yang dilaporkan dalam kutipan Yesaya di atas.        Namun, jika kita meneliti terjemahan dari bahasa Ibrani, sebagaimana        dipertentangkan dengan versi bahasa Yunani dari teks Yesaya, maka kita        akan mengetahui adanya PERSOALAN YANG MENCOLOK. Bahwa        ia bukanlah        "suara dari seseorang yang berseru2 di padang gurun",              tetapi        meneriakkan bahwa kita harus mempersiapkan jalan Tuhan               "di padang gurun/belantara".       
Suara itu        tidak berada        di padang gurun,        tetapi        "jalan Tuhan" itulah yang berada di padang gurun/belantara yang harus        dipersiapkan dan diluruskan.               Betapa krusialnya perubahan ini!        Para pengarang injil2 kanonik, menerjemahkan keterangan itu sedemikian        rupa sehingga seolah2 sesuai dengan Yohanes sang Pembaptis. Akan tetapi,        itu bukanlah yang dikatakan Yesaya. Kata2 Yesaya yang sebenarnya dari teks        berbahasa Ibrani tidak memiliki kaitan sama sekali dengan Yohanes sang        Pembaptis, tetapi ia justru lebih cocok dengan nabi setelah Yesus. Nabi        itu telah mengubah Jazirah Arab yang berupa padang gurun dan gunung2 batu,        yang luasnya ratusan kali luas padang gurun Yudea, menjadi kota dan negeri        yang senantiasa ramai oleh hamba2 Allah.
Jelasnya,        teks Yesaya        di atas        tidak        berbicara        tentang        "suara orang yang berseru-seru di padang gurun",        tetapi ia berbicara tentang               "mempersiapkan jalan Tuhan di padang gurun/belantara".        Menurut Yesaya,               "suara orang yang berseru-seru"        itu berada di suatu tempat yang tidak diketahui, yang menyerukan umatnya        untuk        mempersiapkan dan meluruskan jalan Tuhan di        padang gurun/belantara.              Sebaliknya,        para pengarang injil2 kanonik               mendistorsi        teks Yesaya tersebut sedemikian rupa sehingga               seolah2 ia berbicara  tentang "suara orang        yang berseru-seru di padang gurun",        yang        dimaksudkan untuk menunjuk kepada Yohanes sang Pembaptis, yang menyerukan        umatnya untuk mempersiapkan dan meluruskan jalan Tuhan (dimana???).              Benar2 tidak berbicara kebenaran!
Lebih jauh, dalam        Yesaya 40:8        di atas terdapat frasa        "tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya".        Perlu dicamkan di sini, bahwa        TIDAK ADA        Firman Allah yang "tetap suci" keadaannya di dunia ini, dan PASTI terjaga        kesuciannya hingga hari kiamat,        selain        Al-Qur'an!        
Wassalaam
  
