#navbar-iframe { display: none !important; }
'' Dan Mereka Berkata : 'Sekali kali Tidak Akan Masuk Syurga Kecuali Orang - Orang Yahudi Dan Nasrani ' Demikian Hanya Angan - Angan Mereka Yang kosong Belaka Katakanlah: " Tunjukanlah bukti kebenaranmu Jika Kamu Adalah Orang - Orang Yang Benar ( Qs 2 : 111 )

(BAB 5) 5 RUKUN ISLAM DALAM BIBLE (NAIK HAJI)

Lalu Allah membuka mata Hagar (Hajar), sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak (Ismael) itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di apdang gurun dan menjadi seorang pemanah, maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir (Kejadian 21:19-21)�

�Lalu malaikat Tuhan menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan Syur (Kejadian 16:7)�

�Sebab itu sumur tadi disebutkan orang: sumur Lachai-Roi; letaknya antara Kadesj dan Bered (Kejadian 16:14)�

�Kemudian Tuhan membuka mata Hajar dan dia melihat sebuah sumur air. Di pergi menuju sumur itu, dan mengisi kantung air, kemudian memberi minum anak itu (Kejadian 21:19).


Dalam Mazmur sendiri telah merujuk pada Sumur Zamzam, meskipun tidak menyebut namanya, dan secara spesifik menyebutk letaknya di Bakkah, varian kuno dari nama Mekkah.

�Berbahagialah mereka yang kekuatannya ada padamu, pada mereka yang hati nya merupakan jalan lapang menuju Zion. Setelah mereka melewati lembah Bakkah, mereka menjadikannya sebagai tempat yang subur, hujan awal pun menyiraminya dengan air seperti kolam (Mazmur 84: 5-6).

Menurut akidah Islam, sumur Lachi-Roi itu disebut zam-zam (artinya air yang berkumpul), sedangkan Kadesj dan Bered adalah nama gunung yakni Shafa dan Marwa di kota Mekkah, dari peristiwa/kisah Ismael inilah maka munculnya Sai (lari-lari kecil) dari padang Safa ke Marwa.

Dan sumur ini telah menjadi suatu mukjizat karena sudah bertahan paling sedikit 4.000 tahun, semenjak dibuat oleh Jibril. Hingga kini air sumur Zamzam dapat dinikmati dan diminum oleh orang-orang yg sedang berhaji dan umron selama berabad-abad dan diminum oleh berjuta-juta manusia (Maha Suci Allah!)

�Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian syiar Islam, maka barang siap beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya (QS 2:158)

�Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan Haji. mereka akan datang kepadamu (Ibrahim) dengan berjalan kaki dan mengendarai onta, yang datang dari segenap penjuru yang jauh (QS 22 Al Hajj:27)�

�Dan ingatlah, ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah Ka�bah (dengan mengatakan): �Janganlah kamu MEMPERSERIKATKAN (Pen: syirik, menyembah berhala dll) sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku (Kabah Baitullah) ini bagi orang-orang yang thawaf, ddan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang ruku dan sujud (QS 22:26)�


�Dari Abu Sai�id Al Khudri ra dari Nabi saw, sabda beliau: Haji dan Umrah ke Ka�batullah akan tetap dilaksanakan orang walaupun setelah keluar Ya�juj dan Ma�juj (HR Bukhari) [828]

Dalam prosesi haji dilakukan pula Tawaf. Tawaf adalah mengelili Kasus�bahwa sebanyak 7 kali. Harus diingat bahwa putaran Tawaf dilakukan berlawanan dengan putaran jarum jam. Kegiatan tawaf ini terdapat dalam ekspresinya dalam tradisi Yahudi, yang setidaknya berselang 3.000 tahun ke belakang.

Dalam ritual-ritual yang dilakukan dalam traktat Sukka Mishna (bagian dari Talmud) para pendeta Yahudi melakukan perjalanan mengelilingi altar di kuil Yerusalem (atau di sinagog pada hari-hari lain saat tidak di kuil) dan berputar tujuh kali mengelilingi kuil di Yerusalem (atau sinagog pada hari-hari lain saat tidak di kuil).
Deng demikian kegiatan Tawaf bukan kegiatan pagan (para penyembah berhala) dan hal ini sudah dilakukan oleh kaum Yahudi. Dan ritual ini juga dilakukan oleh islam, sebab pada dasarnya Islam meneruskan ajaran nabi-nabi terdahulu baik Ibrahim, Yakub maupun Musa.

Para malaikat di langit berputar mengelilingi (Thawaf) pada Arsy Allah yang Maha LUAS (super Makrokosmos) itu...dan karena sangat banyaknya jumlah malaikat itu, Allah menggantinya dengan Baitul Makmur.(bangunan mirip Ka�bah) dan sekali berthawaf setiap hari 70.000 malaikat, dan saking banyaknya setiap malaikat hanya dapat berthawaf sekali dalam seumur hidupnya.

�Kemudian Dia mulai menciptakan langit, dimana pada mulanya masih merupakan asap atau gas, lalu Allah berfirman kepada langit dan bumi: �Beredarlah (mengorbit) kamu keduanya sesuai dengan perintahku, SUKA ATAU TAK SUKA!� Kemudian langit dan bumi menjawab: �kami akan beredar dengan suka hati� (QS Fushsihlat: 11)

Jelaslah dari ayat di atas bahwa maka seluruh alam semesta ini baik malaikat, matahari, langit, bintang, matahari dsbnya...berkeliling/berotasi (Thawaf) mengelilingi Arsy Allah. Maka sudah sewajarnya kalau umat Islam yang mampu segera menunaikan ibadah haji untuk juga melakukan Thawaf berkeliling di Baitullah Ka�bah sebanyak 7 kali. Sebagai media mengelilingi Baitul Makmur dan Arsy Allah. Agungkanlah Allah, pujilah kebesaran nama-Nya. sebagaimana yang telah dilakukan para Malaikat, Adam dan Ibrahim dan Rasul SAW.

�Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka, dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua (Baitullah Ka�bah) itu (QS 22:29)

�Labaika Alhumma Labaika...Labaika laa syarikalaka labaika.. Innal hamda wanni mata laka wal mulka, La syarikalaka (Aku datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku datang memenuhi panggilanmu....dstnya)

Berdoalah ketika Thawaf mengelilingi Ka�bah panjatkanlah doa kepada Allah SWT, pujilah akan Kemaha Besaran Allah, jadi jangan memuji Ka�bah..sebab Umat Islam tidak memuji dan menyembah Ka�bah, pada putaran pertama, bacalah tasbih, tahmid, tahlil dan takbir, (doa) ini:

�Subhanallahi walhamdulillahi walailaha illalahu wallahu akbar. Walahaula walaquwwata illa billahil aliyil azim (artinya: Maha suci Allah. Segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan selain. Allah yang Maha Agung, tiada daya dan tiada kemampuan kecuali bersumber kepada Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung�, (Sumber: Bimbingan Haji dari Depag RI)

�Abu Bakar mengumumkan: �Orang-orang musyrik tidak boleh lagi sesudah tahun ini (10 Dzulhijjah tahun ke-9 H), dan tidak boleh thawaf di Baitullah Ka�bah dalam keadaan TELANJANG� (HR Bukhari)