#navbar-iframe { display: none !important; }
'' Dan Mereka Berkata : 'Sekali kali Tidak Akan Masuk Syurga Kecuali Orang - Orang Yahudi Dan Nasrani ' Demikian Hanya Angan - Angan Mereka Yang kosong Belaka Katakanlah: " Tunjukanlah bukti kebenaranmu Jika Kamu Adalah Orang - Orang Yang Benar ( Qs 2 : 111 )

PROSES TERJADINYA MARYAM MENGANDUNG NABI ISA..

Allah berfirman yang
artinya:
"Dan (ingatlah kisah)
Maryam yang telah
memelihara
kehormatannya, lalu
Kami tiupkan ke dalam
(tubuh)nya ruh dari Kami
dan Kami jadikan dia dan
anaknya tanda
(kekuasaan Allah) yang
besar bagi semesta alam
"(QS. al-Anbiya' 21: 91)

Dan firman Allah yang
artinya:
"maka ia mengadakan
tabir (yang
malindunginya) dari
mereka, lalu Kami
mengutus ruh Kami
kepadanya, maka ia
menjelma di hadapannya
(dalam bentuk) manusia
yangsempuma".

Maryam
berkata: "Sesungguhnya
aku berlindung
daripadamu kepada Yang
Maha Pemurah, jika kamu
seorang yang bertaqwa".
la (Jibril) berkata:
"Sesungguhnya aku ini
hanyalah seorang utusan
Tuhanmu, untuk
memberimu seorang anak
laki-laki yang suci. "(QS.
Maryam 19 : 17-19)

Ibnu Katsir menulis
keterangan dari ulama
salaf dalam kitab
tafsirnya sebagai berikut:

Ruh yang dimaksud dalam
ayat itu adalah Jibril as.

Singkatnya Jibril As.
datang menemui Maryam
dengan menyamar
sebagai manusia (laki-
laki)
agar Maryam dapat
melakukan dialog.

Maryam takut kepada
Jibril dan ia menyangka
Jibril menginginkan
dirinya.
Lalu Maryam
memohon perlindungan
dan mengingatkan Jibril
kalau memang Jibril mau
berhenti karena takut
kepada Allah.

Kemudian
Jibril menjelaskan kepada
Maryam bahwa dirinya
adalah utusan Tuhan, dan
ia akan menyerahkan
kepada Maryam seorang
anak yang suci.

Maryam
tidak percaya ia akan
melahirkan anak laki-laki
sementara dirinya tidak
pernah disentuh oleh laki-
laki manapun, dan ia akui
bahwa dirinya juga bukan
pelacur.
Setelah itu,
malaikat Jibril
menjelaskan bahwa hal
itu gampang. mudah bagi
Allah seperti halnya
penciptaan Adam dari
tanah dan penciptaan
Hawa dari jenis laki-laki
(jantan)
Tanpa ada ibu
(jenis betina).

Allah akan
menjadikan putranya
nanti sebagai ayat (bukti)
untuk sekalian umat
manusia serta sebagai
tanda-tanda kekuasan-
Nya atas segala sesuatu.
Akhirnya, Maryam
berserah diri kepada
ketentuan dan rencana
Allah.

Ditiupkanlah oleh
Jibril ruh ke dalam tubuh
Maryam melalui bajunya,
dan ruh itu sampai ke
dalam rahimnya. Baru
setelah itu, Maryam pun
mengandung seorang
putra dengan seizin Allah.
(Lihat Tafsir Ibnu Katsir,
surat Maryam, (3/101)

Pendapat termasyhur
menyebutkan masa
kehamilan Maryam
sembilan bulan, sama
dengan masa kehamilan
kaum ibu yang lain,
dan
karena itulah muncul
tanda-tanda kelahiran
bagi Maryam: "Maka
Maryam mengandungnya,
lalu ia menyisihkan diri
dengan kandungannya itu
ke tempat yang jauh.
Maka rasa sakit akan
melahirkan anak
memaksa ia (bersandar)
pada pangkal pohon
kurma,
ia berkata:
"Aduhai, alangkah
baiknya aku mati sebelum
ini, dan aku menjadi
sesuatu yang tidak
berarti, lagi dilupakan".
(QS. Maryam 19:22-23)

Kata makhad dalam ayat
artinya tanda-tanda akan
melahirkan. Kemudian
akhirnya Maryam berhasil
melahirkan, dan ia
berharap agar ia mati
saja karena takut dicap
orang sebagai pelacur.

Untuk mengatasi hal itu,
Allah menjadikan lidah
nabi Isa bisa bicara dari
bawah pohon, "Jangan
bersedih"(QS. Maryam
19:24)

Kemudian Allah
juga menjadikan Isa
bicara di depan kaumnya.
Isa menegaskan
`kesucian' bundanya, dan
ia tegaskan, bahwa
dirinya adalah hamba
Allah dan utusan Allah.

WaAllahu'alam.