1.          Seharusnya semua dosa umat Kristen/Yahudi/Israel di dunia ini     hapus semua, sehingga mereka bebas untuk melakukan segala perbuatan,     baik itu yang sesat maupun yang lurus (lalu apa artinya adanya     ajaran agama?).
    2.          Seharusnya hapus kutukan tuhan mereka terhadap manusia,     seperti laki�laki tidak lagi harus bersusah payah untuk mencari     nafkah demi menyambung kehidupan di dunia ini, sehingga kehidupan     menjadi seperti di surga (?). Demikian pula perempuannya, tidak lagi     harus bersusah payah untuk hamil dan beranak, dengan kata lain umat     Kristen/Yahudi/Israel tidak perlu lagi berkembang biak atau     berketurunan atau bahkan menikah (berdasarkan pemikiran inilah, maka     mereka harus membunuh segala nafsu kehidupan mereka, tidak boleh     merasa senang, gembira, suka, mudah, lezat, ringan, enak, dll.,     mereka harus hidup dalam kesusahan, kesulitan, penderitaan, frustasi,     stress, dll., yang kesemuanya itu tercakup dalam pengertian kata�kata     mereka, yaitu: "Selibat" atau "Ascetism" � dalam  hal     ini "Selibat" atau "Ascetism" sama sekali berbeda     dengan pengertian "Sufi" atau "Tasawuf" dalam ajaran     Islam � agar kehidupan menjadi seperti di surga, dalam pandangan     mereka, kehidupan di surga tidak ada lagi kesulitan, kesukaran,     kesusahan, kesedihan, dll. hanya ada segala sesuatu yang     menyenangkan, enak�enak, kegembiraan, kemudahan, kelezatan, dll..     Bahkan bila ditafsirkan dari ayat�ayat Injil di atas, surga dalam     pandangan mereka adalah hutan rimba raya yang masih perawan beserta     segala kehidupan yang primitif lainnya. Ada benarnya pandangan ini     bagi mereka, dengan merasakan segala sesuatu yang menyenangkan, maka     kita akan mengetahui adanya kesusahan dalam hidup ini dan dalam     hidup ini lebih banyak segala sesuatu yang menyusahkan dan yang     tidak menyenangkan, maka dengan mengetahui hal tersebut, kehidupan     ini akan terasa sebagai penderitaan bukan lagi seperti di surga,     sekali lagi itu menurut mereka. Seperti yang tercantum dalam Injil     di bawah ini.
    Injil Kitab Matius 10: 36 � 38. (Injil Yesus/Injil     Perjanjian Baru)
    adalah pernyataan bahwa Kristen/Yahudi/Israel turun     ke dunia membawa permusuhan dan perintah untuk memusuhi seluruh     keluarga dan saudara.
    Injil Kitab Lukas 12: 49 � 53. (Injil Yesus/Injil     Perjanjian Baru)
    adalah pernyataan bahwa Kristen/Yahudi/Israel turun     ke dunia membawa permusuhan dan perintah untuk memusuhi seluruh     keluarga dan saudara.
                Injil Kitab Matius 19: 10 � 12. (Injil     Yesus/Injil Perjanjian Baru)
    adalah larangan untuk menikah/kawin.
                Injil Kitab Matius 6: 19 � 21. (Injil     Yesus/Injil Perjanjian Baru)
    adalah larangan untuk mengumpulkan/memiliki harta     benda di dunia ini.
                Injil Kitab Matius 19: 21 � 26. (Injil     Yesus/Injil Perjanjian Baru)
    adalah perintah untuk membuang segala sesuatu yang     dapat disebut sebagai harta benda untuk menjadi murid Yesus (umat     Kristen/Yahudi/Israel) sejati.
                Injil Kitab Markus 10: 21 � 27. (Injil     Yesus/Injil Perjanjian Baru)
    adalah perintah untuk membuang segala sesuatu yang     dapat disebut sebagai harta benda untuk menjadi murid Yesus (umat     Kristen/Yahudi/Israel) sejati.
                Injil Kitab Lukas 18: 22 � 27. (Injil     Yesus/Injil Perjanjian Baru)
    adalah perintah untuk membuang segala sesuatu yang     dapat disebut sebagai harta benda untuk menjadi murid Yesus (umat     Kristen/Yahudi/Israel) sejati.
                Injil Kitab Markus 6: 8. (Injil     Yesus/Perjajian Baru)
    adalah larangan untuk membawa perbekalan dalam ujud     apapun bernilai sekecil apapun dalam perjalanan menuju manapun dan     sejauh serta seberat apapun perjalanan tersebut, kecuali sebatang     tongkat.
                Injil Kitab Matius 5: 38 � 48. (Injil     Yesus/Injil Perjanjian Baru)
    adalah larangan untuk melawan orang yang berbuat     jahat terhadap mereka, bahkan mereka harus melayani orang�orang     tersebut dengan baik. Juga mereka hanya boleh menerima � haknya dan     melakukan kewajiban 2 kali lipat dari bila orang non     Kristen/Yahudi/Israel yang mempunyai hak dan kewajiban.
                Injil Kitab Lukas 6: 27 � 36. (Injil     Yesus/Injil Perjanjian Baru)
    adalah larangan untuk melawan orang yang berbuat     jahat terhadap mereka, bahkan mereka harus melayani orang�orang     tersebut dengan baik. Mereka mampu atau tidak mampu diwajibkan untuk     memberi dan dilarang untuk menerima sesuatu apapun dari orang lain.
                Injil Kitab Lukas 14: 26 � 27. (Injil     Yesus/Injil Perjanjian Baru)
    adalah perintah untuk memusuhi seluruh keluarga dan     saudara, serta perintah untuk mencontoh secara mutlak kehidupan yang     telah dicontohkan/dijalankan oleh Yesus untuk menjadi muridnya     (Kristen/Yahudi/Israel) sejati.
    3.          Coba bayangkan, apabila tuhan itu harus menebus kesalahan     manusia ciptaannya dengan mengorbankan anaknya sendiri, bayangkan!     Bukannya menunjukkan bahwa tuhan itu begitu cinta kepada manusia     hingga rela mengorbankan 'orang lain' yakni anaknya, tetapi     sedemikian lemahnya tuhan dalam pandangan mereka, sehingga untuk     mema'afkan ciptaannya sendiri harus mengorbankan 'anak kandungnya'     yang bukan ciptaannya, dengan kata lain, tuhan untuk mema'afkan     manusia yang merupakan hasil ciptaannya harus mengorbankan tuhan     lainnya. Gambaran lainnya, betapa lemahnya tuhan bisa diperbudak     oleh ciptaannya sendiri seperti ajaran mereka yang menyatakan bahwa     tuhan (Yesus) dibawa�bawa Iblis kepuncak suatu gunung selama 40 hari     40 malam, padahal nota bene Iblis adalah ciptaan tuhan (atau     jangan�jangan Iblis merupakan tuhan tersendiri bagi     Kristen/Yahudi/Israel, mana ada sesuatu yang dapat mempermainkan     tuhan selain sesuatu yang memiliki kekuasaan setara bahkan melebihi     tuhan), atau tuhan yang memiliki kekuasaan sedemikian dahsyatnya     menjadi sedemikian lemahnya hingga ciptaannya mampu menguasainya,     menghinakannya, dan menggelandangnya ke palang salib untuk kemudian     mengalami penderitaan yang sedemikian dahsyatnya, bayangkan! Atau     dengan pandangan lain, manusia bisa disiksa di tiang salib oleh     meja, kursi, sepotong roti, seulas mentega, dll! Coba coba     bayangkan! Fikirkan! Bandingkan dengan kemampuan tuhan  menciptakan     dan mengendalikan alam semeta ini yang sedemikian dahsyatnya     sehingga manusia tidak mempunyai  kata�kata lagi untuk menggambarkan     betapa dahsyat dan sempurnanya alam semesta ini. Bayangkan, untuk     membuat sesuatu yang sederhana, misalnya korek api, manusia     membutuhkan kerja sama dengan sedemikian banyak orang, sejak teori     pertama ditemukan sehingga sebuah korek api terwujud, tetapi tuhan     dengan kekuasaannya  mampu mengatur alam semesta dengan segala     kompleksitasnya dengan sempurna, teratur, dan seimbang, dari ukuran     yang sedemikian dahsyat besarnya yang tidak mampu manusia     membayangkannya hingga ke ukuran  yang sedemikian dahsyat kecilnya     yang manusia tidak mampu pula membayangkannya, tanpa cacat sama     sekali dan itu dilakukan sendirian, kemudian Dia bisa dipalangkan     oleh manusia di palang Salib dan kemudian merasakan penderitaan yang     sedemikian  dahsyatnya sedemikian hingga penderitaan yang belum     pernah akan dialami oleh manusia, baik sekaligus apalagi perorangan?     Coba fikirkan! Betapa lemahnya tuhan dalam konsepsi demikian.
    Menurut konsepsi saya, tuhan itu merupakan suatu zat     yang sama sekali tidak dapat dikhayalkan oleh manusia apalagi     difikirkan karena sedemikian dahsyatnya segala sesuatu yang     dimiliki�Nya. Alam semesta ini sedemikian dahsyatnya sehingga     manusia tidak mampu menggambarkannya dengan kata�kata, tentu yang     menciptakan alam semesta ini memiliki kemampuan yang jauh lebih     dahsyat lagi dibandingkan dengan ciptaannya. Bila kita melihat     sekitar kita saja mungkin akan mengalami kesulitan untuk     membayangkan kata�kata tersebut. Coba kita masuk ke alam makro,     yaitu alam semesta  ini, coba bayangkan ukuran ini:
    Kecepatan cahaya yang paling cepat kurang lebih     adalah 884.000 Km perdetik, yang umum dipakai adalah 300.000 Km     perdetik. Dalam ilmu Astronomi/Falak/Bintang/Antariksa, satuan untuk     mengukur jarak adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam satu tahun,     yaitu: 300.000 Km x 60 detik x 60 menit x 24 jam x 365,2564 hari =     9.467 x 1012 Km (9.467 Trilyun Km), sedangkan dengan     teleskop radio, jarak yang paling jauh dapat dicapai adalah 4 Milyar     tahun, jadi jarak yang telah dapat diindera oleh manusia adalah     37.86978 x 1022 Km. Dan itu masih jauh dari tepi alam     semesta ini, sedangkan diketahui bahwa alam semesta berkembang 4     Juta Km perdetik.
    Coba bayangkan, bila tuhan seperti yang mereka     bayangkan, apa mampu untuk mengendalikan alam semesta yang     sedemikian dahsyat ukurannya, coba fikirkan, zat yang memiliki     kekuasaan sedemikian dahsyatnya jauh di luar bayangan manusia bisa     disalibkan oleh manusia ciptaannya dan kemudian merasakan     penderitaan yang sedemikian dahsyat sedemikian hingga yang belum     pernah manusia rasakan sampai kiamat sekalipun. Maka konsep     ketuhanan yang paling benar adalah konsep ketuhanan yang datangnya     dari Dia sendiri, karena Dia�lah yang lebih mengetahui, sedangkan     manusia tidak akan mampu untuk memikirkannya.
    Tak usahlah yang bersifat makro, yang sedemikian     besar, yang bersifat mikro yang berukuran molekul kebawah, yang satu     atom besarnya sama dengan 1 milimeter dibagi dengan 1 milyar,     sedangkan menurut ilmu pengetahuan masa kini, masih ada materi yang     lebih kecil dari elektron (bagian dari suatu struktur yang selalu     bergerak mengitari inti atom) yang bernama 'Quark' yang mana     bagi "quark" ukuran atom adalah ukuran kumpulan molekul dari suatu     unsur bagi "quark", dan nampaknya masih ada lagi suatu materi yang     ukurannya jauh lebih kecil dari "quark".
    Kemudian gabungkan antara ukuran yang Maha Makro dengan ukuran yang     Maha Mikro, dari masing-masing ukuran saja sudah menggambarkan     betapa dahsyatnya Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam semesta     ini, bila keduanya digabungkan akan tergambar benar-benar betapa     dahsyatnya ke Maha-an Tuhan yang mencipta dan mengatur alam semesta     ini, kemudian mati di palang salib dengan penderitaan yang     sedemikian hingga tidak ada yang pernah mengalami seperti     penderitaannya untuk menebus dosa manusia. Bayangkan, betapa     lemahnya tuhan dalam konsep demikian.
    Dalam malapetaka yang sedemikian sialnya, tuhan     berkata: "Hidup manusia, kemudian Yesus disalibkan untuk meredakan     malapetaka yang menimpanya".
    Mungkin dari ajaran inilah kemudian timbul suatu     kebiasaan yang sering disebut sebagai 'mencari kambing hitam', yakni     menutupi kesalahan yang dilakukan olehnya kepada orang lain yang     sama sekali tidak tahu menahu, atau kebiasaan untuk mengaku�aku     hasil usaha dan pekerjaan orang lain yang lebih baik dari hasil     usahanya dan pekerjaannya sebagai hasil usaha dan pekerjaannya,     dengan mengabaikan segala nilai perjuangan dan pengorbanan yang     telah dilakukan orang lain tersebut.
    4.          Ketika Yesus sekarat di tiang salib, yang diteriakkannya     adalah: �Eloi! Eloi Lama Sabakh tani (tuhanku! Tuhanku! Mengapa     engkau meninggalkan aku?)�, sedangkan nabi besar Muhammad S. A. W.     ketika sekarat mengucapkan: �Ummati! Ummati! Ummati! (Umatku! Umatku!     Umatku! Siapakah yang akan mengurusnya kelak sepeninggalan aku?)�.     Bila dilihat dari sirtuasi kematiannya, Yesus mati secara pengecut,     egoistis, memikirkan diri sendiri dan tidak mengharapkan kematian     dengan cara di salib di tiang salib untuk menebus dosa semua manusia     di dunia ini dari nabi Adam hingga akhir jaman, sedangkan nabi besar     Muhammad S. A. W. ketika meninggal masih memikirkan ummatnya, entah     siapa yang akan menjaga dan membimbing kelak sepeninggalannya, bukan     memikirkan bagaimana kelak dia di akhirat.
 
 


 
 


